Jumat, 27 Januari 2017

7 Nasihat Maulana Jalaludin Rumi

1.     Dalam urusan kedermawanan dan membantu orang lain, Jadilah seperti sungai.
Mengalirkan air secara terus menerus tiada henti tanpa mengharap kembali. Jadikan kebaikan Anda juga hendaknya selalu mengalir kepada orang lain tiada henti, tanpa mengharapkan sebuah pujian ataupun imbalan selain dari Nya (Allah Swt).

2.    Dalam kebaikan, kepedulian dan kemuliaan atau keindahan, Jadilah bagai matahari.
Selalu memberi kehangatan pada yang menerima sinarnya. Senantiasa berbuat baik, memikirkan orang lain, dan mengutamakan hubungan yang indah dan memuliakan orang lain.
Dalam sebuah sya’irnya yang terkenal adalah:
“Dengan hidup hanya sepanjang tarikan nafas jangan tanam apa-apa kecuali cinta”
Maknanya adalah bahwa hidup ini hanya persinggahan jangan tinggalkan kebencian tetapi tanamkan cinta sebanyak-banyaknya untuk orang disekitar kita. Berikan kehangatan kepada siapa saja tanpa diskriminasi. Bukankah setiap manusia tidak suka akan kebencian.

3.    Dalam upaya menutupi kejelekan orang lain, Jadilah seperti malam.
Gelap, menyebunyikan apa yang seharusnya (bisa) tampak di mata orang lain.  Ini menjadi perumpamaan bahwa sebagai manusia harus menutupi aib saudaranya. Artinya, kita tidak pernah mengungkapkan keburukan orang lain akan tetapi justru menutupinya.

4.    Dalam keadaan marah dan merugikan orang lain, Berlakulah bagai orang mati.
Dingin, tak bergerak, diam.  Maknanya kita selalu  menahan amarah dan tindakan yang membahayakan orang lain.

5.    Dalam hal kesederhanaan dan kerendahan hati, Jadilah bagai bumi.
Bumi selalu menempatkan dirinya dibawah, meskipun terkadang dirinya lebih baik dari langit. Sebagai manusia biasa yang penuh kekurangan, tiada hal yang dapat kita sombongkan termasuk dengan ilmu yang kita milik. Bukankah ada 3 tingkatan orang berilmu. Pertama, orang berilmu yang dengan ilmunya menjadikan orang itu merasa pintar. Kedua, orang berilmu yang dengan ilmunya menjadikan seseorang itu disukai Allah dan dicintai orang (tawadu’). Ketiga, orang yang berilmu yang menjadikan dirinya semakin tidak tahu apa-apa. Artinya bahwa kerendahan hati seseorang dapat dicapai salah satunya dengan ilmu. Jadilah manusia yang penuh dengan kerendahan hati, karena Allah tidahlah menyukai sifat sombong.

6.    Untuk urusan toleransi, Berlakulah bagai lautan.
Selalu siap menampung semua aliran sungai yang masuk bermuara kepadanya, luas sekali, dan siap menampung berbagai pendapat yang berbeda.
Jadikanlah perbedaan yang ada sebagai penambah khasanah ilmu pengetahuan, tetapi tetapkan dalam diri mana yang menjadi pilihan kita dan menghormati setiap keputusan orang lain.

7.    Eksislah sebagaimana adanya, atau jadilah seperti yang tampak pada diri Anda.
Tidak munafik,  atau berpura-pura; berlaku sesuai jati diri.


Semoga Bermanfaat J

Selasa, 24 Januari 2017

SHALAT KITA DAN KEBUTUHAN ALLAH


Memangnya Allah membutuhkan shalat kita, sehingga kita harus melakukan shalat tiap hari?

Untuk apa bunga ditaman harus disirami dan mendapat sinar matahari secara teratur? pasti Sahabatuk akan menjawab, “Supaya bunga tumbuh berkembang dan tidak layu.”
Allah swt menyuruh kita melaksanakan shalat, karena itu berguna bagi kita. Sholat akan menerangi hati dan menyucikan jiwa kita. Sholat menjadikan kita sebagai manusia yang baik, penyayang, berakhlak dan optimis.
Dalam surah al- ankabut ayat 45 disebutkan “..shalat mencegah kekejian dan kemungkaran..” kalaupun orang yang melakukan sholat berbuat dosa, maka berkat pengaruh sholat, sedikit demi sedikit dia  akan menjauh dari dosa itu dan bertaubat.

Dimasa nabi Muhammad Saw ada seorang pemuda yang melakukan sholat bersama beliau. Tapi kadang kala ia  melakukan dosa. Sebagian orang datang menemui Nabi  Saw dan berkata “Wahai rasululllah, pemuda ini kadang melakukan dosa dan maksiat .”  Nabi Saw bersabda “Pada akhirnya, suatu hari nanti, sholat akan menjauhkannya dari perbuatan dosa.” Dan demikianlah yang terjadi setelah beberapa waktu, pemuda itu bertaubat  dan menghentikan perbuatan dosanya.

Allah Swt tidak membutuhkan sholat kita. Kita lah yang membutuhkan sholat untuk mencapai kebahagiaan. Andai semua manusia tidak melakukan shalat, bahkan menjadi kafir sekalipun, Allah tidak akan rugi. Dalam surah Ibrahim ayat 8, al Quran mengutip ucapan Nabi Musa a.s “Jika kalian dan semua orang dibumi menjadi kafir, (maka Allah tak akan merugi, karena) Dia Mahakaya dan Terpuji.”

Bunga yang tidak disirami dan mendapat cahaya matahari, akan layu dan mati. Jiwa orang yang tidak melakukan shalat juga akan menjadi gelap, sehingga ia tidak merasakan kenikmatan berteman dengan Allah swt.

Semoga Sahabatuk adalah orang yang selalu mengerjakan shalat. Amiin

“Maka apabila kamu telah menyelesaikan sholat (mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah sholat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” 
(QS.an Nisa’(4):103)

Sabtu, 21 Januari 2017

Allah Itu Siapa?

Allah Itu Siapa?
Sering sekali mendengar pertanyaan dari sahabat-sahabat kecil saya

"Kak, kenapa kok kita harus sholat karena Allah, juga bersyukur kepada Allah. Memangnya Allah itu siapa kak?"
"Kak, Allah itu siapa sih?"
"kak, Manusia yang bikin Allah ya. Allah kok bisa bikin saya?"

dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan Sahabat kecil yang selalu menyelimuti pemikiran mereka.

Sahabatuk, bagus sekali bahwa kamu ingin mengenal Allah lebih jauh lagi. kamu masih muda dan masih banyak memiliki kesempatan untuk mempelajari asas-asas agama. Tapi, alangkah baiknya kamu berusaha mengenal Allah mulai dari sekarang.

Bismillah aku akan menjawab pertanyaanmu. kupikir dengan aku memberikan contoh sederhana ini kamu akan mudah memahaminya dengan baik.

Sahabatuk, ketika kalian masuk sekolah, kalian melihat adanya kepala sekolah yang mengatur sekolahan mu.
Ketika kamu berkreasi ke kebun binatang kalian melihat seorang tukang kebun tersebut yang sibuk memberi makan, minum, membersihkan dan mengurus  kebunbinatang tersebut.
Jika aku ingin mengenalkan Allah kepadamu dengan sangat mudah, akan aku katakana bahwa Allah adalah pencipta, pengatur dan penguasa dunia ini.
Dalam Al-Qur’an Surah Ibrahim ayat 32, kita telah membaca,
“Allah adalah yang telah menciptakan langit dan bumi, menurunkan hujan dari langit, yang dengannya ia mengeluarkan buah-buahan untuk rizqi bagi kalian….”

            Semua makhluk yang sahabatuk lihat ini, seperti manusia, hewan dan tumbuhan adalah ciptaan Allah. Tidak hanya itu, Allah juga lah yang memberikan semua kenikmatan yang sampai saat ini kita masih bisa merasakannya. Nikmat penglihatan, pendengaran, penciuman, kasihsayang, dan masih banyak nikmat lainnya yang tidak dapat kita menghitungnya. Allah lah yang mengatur dunia tempat hidup kita.

Agar kita bias mengenal Allah lebih baik, ia memberi kita AlQuran. Tiap surah dan ayat Al-Quran mengenalkan Allah kepada kita dengan cara tertentu. Al Quran memberitahu kita bahwa Allah adalah Sang Pencipta semesta, Maha Pengasih, Maha Pengampun, Mahatahu, Mahakuasa, Maha Pemberi Rizki dan Maha Mengetahui segala sesuatu.

Cara terbaik mengenal Allah adalah dengan membaca Al Quran, mempelajari ucapan-ucapan Nabi Saw dan Ahlulbaitnya serta merenungi keajaiban dan keindahan alam semesta ciptaan-Nya.  

Alhamdulillah..
Semoga dengan sedikit penjelasan diatas sahabat-sahabatuk sudah dapat memahami tentang Siapakah Allah.

Dengan lebih mengenal Allah, semoga Sahabat-sahabatuk semakin sayang dan tidak lupa untuk selalu bersyukur kepada Allah. Amiin